Penggunaan Software Building Information Modeling (BIM) telah menjadi solusi penting dalam industri konstruksi untuk mempermudah berbagai tahapan proyek.
Selain kemudahan yang ditawarkannya, teknologi BIM juga terbukti efektif dalam menghemat waktu dan biaya, yang keduanya merupakan faktor krusial dalam penyelesaian proyek konstruksi.
Pada artikel ini, kami akan membahas beberapa rekomendasi software BIM yang bisa dipertimbangkan oleh arsitek, dengan mempertimbangkan keunggulan dan kecocokannya terhadap berbagai jenis proyek.
Pembahasan ini diharapkan dapat membantu para profesional dalam memilih software yang tidak hanya efisien tetapi juga dapat memberikan nilai tambah dalam pengelolaan proyek konstruksi secara keseluruhan.
Rekomendasi Software BIM
Software BIM memfasilitasi pemrosesan berbasis model dalam perencanaan, pengorganisasian, desain, serta pengelolaan infrastruktur di sektor konstruksi. Alat ini menyimpan berbagai informasi penting, seperti data teknis, rincian biaya, dan rencana proyek, serta visualisasi bangunan, yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas struktur.
Di antara banyaknya pilihan software BIM yang tersedia, berikut beberapa opsi yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Autocad
AutoCAD menawarkan lebih dari 750.000 objek dalam pustakanya dan berbagai fitur yang membantu mempercepat proses desain dengan mengotomatisasi tugas-tugas rutin.
Program ini didasarkan pada hasil riset dan pengembangan di berbagai bidang seperti arsitektur, peta 3D, MEP, desain raster, kelistrikan, dan mekanik, yang memungkinkan penggunanya untuk bekerja lebih efisien.
Dengan menggunakan AutoCAD, produktivitas pengguna dapat meningkat hingga 63%.
Keunggulan:
Menghemat waktu dalam proses desain.
Menawarkan presisi tinggi dan akurasi dalam setiap detail.
Mendukung berbagai format file, memudahkan interoperabilitas dengan software lain.
Responsif pada perangkat mobile, memberikan fleksibilitas dalam bekerja di mana saja.
Baca Juga : Jual Lisensi Original Autodesk AutoCAD
Kekurangan:
Memiliki kurva pembelajaran yang cukup panjang.
Tidak terintegrasi langsung dengan Microsoft Excel, yang dapat menghambat beberapa alur kerja.
Biaya berlangganan yang relatif mahal, terutama untuk perusahaan kecil.
2. Revit
Revit adalah software BIM yang dirancang untuk membuat, mengedit, dan memantau pemodelan lingkungan 3D. Sebagai salah satu software BIM terkemuka di industri konstruksi global, Revit membantu mengurangi miskomunikasi. Serta meningkatkan pembuatan dokumentasi dan visualisasi proyek.
Produk dari Autodesk ini menyediakan solusi kolaboratif yang efektif bagi arsitek dan tim MEP, mendukung kualitas desain dan dokumen konstruksi yang lebih baik. Revit juga merevolusi cara koordinasi dan pemeriksaan revisi pada pemodelan gambar.
Keunggulan:
Terintegrasi dengan produk Autodesk lainnya, memudahkan alur kerja.
Menyediakan template siap pakai yang mempercepat proses desain.
Sangat berguna dalam manajemen proyek, meningkatkan efisiensi tim.
Kekurangan:
Memiliki fitur berlangganan tahunan, yang mungkin menjadi pertimbangan biaya.
Membutuhkan perangkat keras dengan spesifikasi tinggi untuk performa optimal.
Pengguna perlu membuat pustaka objek mereka sendiri, yang dapat memakan waktu.
3. Autodesk Construction Cloud
Autodesk Construction Cloud (ACC), sebelumnya dikenal sebagai BIM 360, adalah software BIM yang fokus pada peningkatan pengambilan keputusan sepanjang siklus pengerjaan proyek. ACC mendukung berbagai fitur penting seperti tinjauan desain, koordinasi BIM, pengelolaan daftar pustaka keselamatan, manajemen permasalahan, dan delegasi koordinasi.
Dengan pertukaran data yang efisien antara lapangan dan kantor, ACC meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar tim. Selain itu, ACC menyediakan serangkaian aplikasi seluler yang memungkinkan akses dokumen proyek di mana saja dan kapan saja.
Keunggulan:
Ideal untuk project management, membantu tim dalam mengelola setiap tahapan pekerjaan.
Menyediakan pembaruan desain secara real-time antar tim, memastikan informasi selalu terkini.
Kekurangan:
Interface pengguna yang kurang intuitif, memerlukan adaptasi untuk pemula.
Memiliki kurva pembelajaran yang cukup tinggi.
Kolaborasi file CAD kadang tidak stabil, yang dapat menghambat alur kerja tim.
4. Tekla BIMsight
Tekla BIMsight adalah software yang memungkinkan para profesional untuk mengintegrasikan model 3D, berbagi data dan informasi, mengelola konflik. Serta memeriksa potensi kendala selama tahap desain. Software ini dirancang untuk mendukung kolaborasi yang lebih baik antar tim dalam proyek konstruksi.
Keunggulan:
Mendukung platform mobile, memungkinkan akses fleksibel di berbagai perangkat.
Dapat berfungsi dengan baik pada perangkat keras dengan spesifikasi menengah.
Biaya yang dapat diprediksi, memudahkan perencanaan anggaran.
Kekurangan:
Membutuhkan pelatihan yang cukup intensif untuk menguasai fitur-fiturnya.
Potongan gambar yang dihasilkan tidak dapat dicetak, membatasi penggunaan di beberapa situasi.
Tidak tersedia untuk sistem operasi Windows, yang dapat membatasi penggunaannya di beberapa perangkat.
5. Trimble Connect
Trimble Connect adalah platform berbasis cloud yang berfungsi sebagai pusat koordinasi desain, pengelolaan proyek, pemantauan, dan pengolahan berbagai data. Banyak digunakan oleh praktisi MEP, sub kontraktor, dan arsitek, platform ini lebih sering digunakan dalam proyek infrastruktur sipil.
Trimble Connect terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pengerjaan proyek, dengan menyediakan ruang penyimpanan data proyek yang aman dan terpusat. Hal ini mempermudah akses dan pembaruan informasi dari berbagai lokasi, serta menawarkan alat kolaborasi yang memungkinkan tim tetap terhubung secara efisien.
Dengan pembaruan fitur yang dilakukan secara berkala dan sistem keamanan yang kuat, Trimble Connect menjadi pilihan tepat untuk proyek konstruksi.
Keunggulan:
Menyediakan versi gratis untuk akun personal, memudahkan penggunaan individu.
Tersedia trial gratis untuk akun bisnis, memungkinkan pengujian fitur sebelum berlangganan.
Kekurangan:
Membutuhkan koneksi internet yang stabil dan kuat untuk performa optimal.
Interface yang kurang ramah pengguna, membutuhkan waktu untuk adaptasi.
Tidak mendukung pengolahan gambar 2D, yang membatasi fleksibilitas untuk beberapa jenis proyek.
6. Dalux
Dalux adalah aplikasi berbasis cloud yang dirancang untuk membantu pengelolaan proyek konstruksi, memberikan akses kapan saja dan di mana saja. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur seperti pelacakan kemajuan proyek, manajemen biaya, penjadwalan, dan alokasi sumber daya. Dengan kemampuan untuk mengakses analisis data BIM, Dalux memungkinkan evaluasi dan pengembangan yang lebih efektif.
Sebagai solusi BIM serbaguna, Dalux mendukung pengelolaan semua aspek proyek konstruksi dari awal hingga akhir, termasuk kontrol model 2D dan 3D secara real-time. Selain itu, Dalux menyediakan berbagai alat untuk mengelola dokumen konstruksi secara efisien.
Keunggulan:
Tersedia versi gratis, memberikan kemudahan bagi pengguna individu atau proyek kecil.
Menyediakan data analitik BIM yang membantu dalam pengambilan keputusan.
Memiliki versi mobile, memungkinkan akses dan pengelolaan proyek di lapangan.
Kekurangan:
Untuk proyek besar, diperlukan versi berbayar agar dapat mengakses fitur yang lebih lengkap dan kapasitas lebih besar.
Itulah 6 software BIM yang sangat direkomendasikan untuk arsitek. Jika Anda tertarik untuk menggunakan software BIM seperti Revit, Autodesk Construction, atau AutoCAD, Anda dapat memperoleh lisensi resmi Autodesk AutoCAD melalui Tekno Logika Utama (TLU), distributor resmi dan mitra terkemuka untuk berbagai merek ternama di industri kreatif dan teknik, seperti Autodesk, Adobe, Lenovo, HP, Dell, Foundry, dan lainnya.
TLU berkomitmen untuk membantu para profesional di industri kreatif dan teknik dalam mengadopsi teknologi desain terbaru. Dengan pengalaman lebih dari 16 tahun, kami menawarkan berbagai software desain terkemuka yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan Anda, dan terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri di masa depan.
Comentários